Cerpen - ABORSI

Oke, ini sebenernya cerpen yang udah di buat dari beberapa bulan yang lalu tapi baru di pindah sekarang. Semoga banyak yang suka yaa :)



Hari ini aku, Gregorius Garo Helan, kembali memulai hariku seperti biasanya. berada di dalam janin ibuku yang belum mengerti keadaanku. Mama belum mengetahui keadaanku karena aku baru berumur beberapa minggu. Aku akan memberitahumu tentang beberapa hal tentang aku, aku memiliki mata dan rambut hitam yang indah. Mungkin aku belum memilikinya sekarang, Ma. Tapi kelas saat aku lahir, aku akan melihat senyumanmu dengan mataku ini.


Sekarang kau telah mengetahui keberadaanku, Ma. Mama terlihat tidak sabar untuk memberi tau ini kepada semua orang di dunia tentang kehadiranku. Senyumanmu melayang kepada semua orang disekitarmu. Senyuman manismu itu adalah senyum pertama yang akan aku lihat nanti. Aku sudah tau hal itu.


Hari ini engkau memberi tau Papa. Entah kenapa Papa tidak senang akan kehadiranku. Papa sepertinya marah, aku tidak yakin kau menyadarinya, Ma. Tapi Papa memang marah. Papa mulai membicarakan tentang sesuatu yang aku tidak mengerti, tentang uang , tentang sekolah, tentang makanan, tentang apa saja yang aku sama sekali belum mengerti.


Lalu Papa melakukan sesuatu yang tidak aku sangka. Papa memukulmu! Aku tidak menyangka Mama.Aku merasakan bahwa kau terjatuh dan tanganmu mencoba merengkuhku. Aku baik - baik saja disini. Tapi aku sedih, Ma. Kau menangis sekarang, ITU ADALAH SUARA YANG AKU TIDAK SUKA!


Setelah itu Papa meminta maaf dan memelukmu. Kau memaafkannya dan aku tidak yakin dapat melakukan yang sama sepertimu. Kau tidak benar jika mengatakan Papa mencintaimu, pada buktinya dia menyakitimu Mama! Dia tidak menyayangimu!


Perutmu sekarang sedikit membesar Mama. Engkau berbicara padaku, menyanyikan lagu yang indah untukku, membeli pakaian untukku, mengelusku, dan segala hal lainnya yang membuatku sangat bahagia. Hal seperti itulah yang membuat aku nyaman Mama. Kau hanya perlu menunggu beberapa saat lagi untuk benar - benar menggendongku. Aku akan menjadi anak yang baik, Mama. Aku akan membuatmu bangga pada Gege.


Sekarang aku mulai dapat menggerakkan tangan dan kakiku Mama. Aku dapat melakukan itu karna engkau meletakkan tanganmu di atas perutmu. Kau tertawa Mama dan itu juga yang membuatku tertawa.


Papa datang mengunjungimu hari ini, Mama. Aku sangat takut. Dia berlagak konyol dan berkata melantur. Papa bilang bahwa dia tidak menginginkanmu. Aku tidak tau kenapa, namun itu yang dikatakan papa. Kemudian dia memukulmu lagi, aku sangat marah. Ketika aku besar, aku berjanji tidak akan membiarkanmu terluka! Aku berjanji untuk melindungimu. Papa jahat. Aku tidak peduli bahwa kau berpikir kalau dia adalah orang yang baik, menurutku dia jahat. Dia memukulmu, dan dia bilang, dia tidak menginginkan kita. Dia tidak suka aku. Mengapa dia tidak suka aku, Mama?


Kau tidak berbicara denganku malam ini, Mama. Apakah semuanya baik-baik saja?


Sudah tiga hari sejak kau bertemu Papa. Kau belum berbicara denganku atau menyentuhku atau melakukan apapun setelah kejadian itu. Kau masih menyayangiku kan, Ma? Aku masih menyayangimu. Aku rasa kau sangat sedih. Satu-satunya waktu dimana aku merasakanmu adalah ketika kau tidur. Kau memelukku dengan tanganmu, dan aku merasa aman dan hangat. Tapi mengapa kau tidak melakukannya lagi ketika terbangun dari tidur?


Aku berumur 21 minggu hari ini, mama. Tidakkah kau bangga padaku? Kita akan pergi ke suatu tempat hari ini, dan tempat ini adalah tempat yang baru, aku sangat bersemangat. Tempat ini seperti rumah sakit. Aku ingin menjadi dokter ketika aku besar nanti, Mama. Aku harap kau bersemangat seperti hanya aku, aku tak dapat menunggu lagi.


Mama, aku merasa takut. Jantungmu masih berdetak, tapi aku tidak tau apa yang kau pikirkan. Dokter berbicara padamu. Aku merasa bahwa sesuatu akan segera terjadi. Aku amat sangat takut, Mama. Tolong berkatalah padaku bahwa kau menyayangiku. Lalu aku akan merasa aman lagi. Aku menyayangimu!


Mama, apa yang kau lakukan padaku? Itu sakit! Tolong hentikan mereka, Mama! rasanya tidak enak! Mama, tolong… tolong aku, suruh mereka berhenti!


Jangan khawatir Mama, aku aman. Aku di surga bersama para malaikat sekarang. Mereka memberitahuku apa yang kau lakukan, dan mereka bilang itu adalah ABORSI.


Kenapa Mama? kenapa kau melakukan itu? Tidakkah kau menyayangiku lagi? Kenapa kau melenyapkanku? Aku meminta maaf dengan sangat jika aku melakukan kesalahan, Mama. Aku menyayangimu! Aku menyayangimu dengan segenap hatiku. Mengapa kau tidak menyayangiku? Aku ingin hidup, Mama! Tolong! Sangat menyakitkan ketika mengetahui bahwa kau tidak peduli denganku, dan tidak berbicara denganku. Tidakkah aku cukup menyayangimu? Tolong katakan kau akan tetap menjagaku, m=Mama. Aku ingin hidup dan tersenyum, dan melihat awan dan melihat wajahmu, serta tumbuh menjadi dokter. Aku tidak ingin berada disini, aku ingin kau menyayangiku lagi! Aku minta maaf kalau aku melakukan kesalahan, Aku sayang Mama.


Gege sayang Mama !



0 komentar: